Efek Rumah Kaca – Hallo sobat.. Pernah nggak kalian merasa panas banget padahal sedang di dalam rumah? Apalagi kalau sedang berada di luar rumah rasanya akan lebih panas lagi. Terik sinar matahari sangat menyengat kulit. Seakan-akan jarak matahari dengan bumi dekat banget. Memang apa sih penyebabnya?
Penyebabnya adalah efek rumah kaca. Bukan hanya kita yang merasa kepanasan, bahkan bumi seperti akan terbakar. Nah, efek rumah kaca itu apa sih? Okelah, mari kita bahas bersama mengenai efek rumah kaca.
Pengertian Efek Rumah Kaca
Sebelumnya kita harus membahas tentang apa itu rumah kaca. Rumah kaca merupakan sebuah bangunan yang keseluruhan bagian rumah tersebut berasal dari kaca. Rumah kaca digunakan untuk bercocok tanam sayuran, buah, atau bunga.
Fungsinya dapat memberi kehangatan dan juga melindungi tanaman yang ada di dalamnya. Kehangatan tersebut didapatkan dari kelebihan rumah kaca itu sendiri yang dapat menangkap sinar matahari. Kemudian sinar matahari akan terperangkap di dalam bangunan tersebut.
Efek rumah kaca merupakan istilah untuk menggambarkan keadaan bumi saat ini yang dimana sinar matahari terperangkap di atmosfer bumi. Efek rumah kaca adalah keadaan saat panas matahari terperangkap di bumi, sehingga terasa panas. Fenomena alam ini dapat menyebabkan kerusakan atmosfer.
Keadaan normalnya matahari akan menyinari bumi pada siang hari untuk memberikan kehangatan. Kemudian saat malam hari sinar matahari akan dipantulkan ke luar angkasa kembali, sehingga bumi kembali dalam keadaan dingin. Namun, karena peristiwa efek rumah kaca ini bumi akan menjadi hangat terus.
Pasalnya, suhu panas bumi yang seharusnya dipantulkan malah terperangkap di bumi oleh rumah kaca tersebut. Keadaan ini lah yang disebut sebagai efek rumah kaca. Akibatnya bumi akan menjadi semakin panas dari tahun-ketahun.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Penyebab dari efek rumah kaca adalah adanya peningkatan jumlah emisi gas karbondioksida dan karbonmonoksida. Lalu apa yang membuat emisi gas tersebut meningkat?
Emisi gas karbondiksida dan kabonmonoksida meningkat kerana banyaknya pemakaian pendingin ruangan (AC) atau kendaraan pribadi. Kalau disurvei kemungkinan besar hampir seluruh rumah memakai pendingin ruangan dan pastinya memiliki kendaraan pribadi. Bisa jadi kendaraan pribadinya lebih dari satu.
Seiring berjalannya waktu, lahan hijau juga semakin berkurang karena maraknya penebangan liar. Inilah yang menyebabkan pemanasan global semakin meningkat. Lalu apa penyebab dari efek rumah kaca? Penyebab efek rumah ada dua macam, yaitu dari gas-gas yang ada di atmosfer dan dari ulah manusia yang menyebabkan gas-gas tersebut semakin meningkat.
Gas-Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca merupakan gas penyebab efek rumah kaca yang ada di atmosfer. Ada 6 senyawa gas di atmosfer yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, antara lain:
1. Uap Air (H2O)
Uap air merupakan penyebab terbesar efek rumah kaca daripada gas yang lainnya, yaitu sebesar 36-70%. Uap air ini hasil dari penguapan air laut, danau, sungai yang mencapai atmosfer.
2. Karbondioksida (CO2)
Jumlah gas CO2 yang berperan dalam efek rumah kaca ini sebesar 9-26%. Peningkatan karbondioksida merupakan akibat dari ulah manusia seperti membakar bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar lainnya. Itu semua sudah melampaui batas kemampuan laut dan tumbuhan untuk mengabsobsinya. Karena aktivitas manusia melepaskan karbondioksida ke atmosfer lebih cepat dari pada kemampuan alam untuk menguranginya.
3. Methana (CH4)
Methana termasuk zat penyerap (insulator) yang efektif. Methana mampu menangkap panas 20 kali lebih lebih banyak dibandingkan dengan karbondioksida. Dalam hal ini methana berperan 4-9% menjadi gas penyebab efek rumah kaca. Methana dihasilkan dari pembusukan limbah organik dan produk samping dari pencernaan hewan-hewan tertentu, terutama sapi.
4. Sulfur Heksafluorida (SF6)
Gas sulful heksafluorida merupakan gas yang tergolong masih langka. Tapi konsentrasi gas ini dapat meningkat sangat cepat. Kemampuan menangkap panas juga lebih besar dari gas-gas yang lain.
5. Nitrogen Oksida (N2O)
Nitrogen oksida merupakan zat penyerap panas yang sangat kuat. Gas ini dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil dan lahan pertanian. Bahkan nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dibangkan dengan karbondioksida.
6. CFC dan HFC
Chloro Fluoro Carbon (CFC) atau yang bias disebut Freon merupakan gas yang dihasilkan oleh alat pendingin yang menggunakan freon, seperti kulkas, AC, dll. Gas ini mampu menahan panas dari sinar ultraviolet, tapi sekaligus juga dapat mengurangi lapisan ozon.
Sehingga lama-kelamaan lapisan ozon akan menipis. Bahkan di kutub utara dan selatan lapisan ozon sudah berlubang. Oleh karena itu, sinar ultraviolet dapat menembuse e atmosfer dan menyebabkan terjadinya radiasi.
Hidro Fluoro Carbon (HFCs) dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Gas ini terbentuk selama manufaktur berbagai produk. Termasuk busa untuk insulasi, perabotan, dan tempat duduk di kendaraan yang dapat menimbulkan pemanasan global.
Jangan dilihat dari sisi buruknya saja, sebenarnya gas-gas di atas juga diperlukan oleh bumi agar bumi tidak terlalu dingin. Hanya saja gas tersebut menjadi berbahaya karena ada peningkatan emisi dari gas tersebut. Dan peningkatan emisi gas disebabkan karena ulah manusia sendiri.
Kegiatan Manusia Pemicu Efek Rumah Kaca
Peningkatan emisi gas-gas rumah kaca disebabkan oleh kegiatan manusia sendiri. Jika emisi gas tersebut meningkat, maka efek rumah kaca juga semakin besar. Di bawah ini adalah kegiatan manusia yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca.
1. Penebangan dan Pembakaran Hutan
Hutan merupakan paru-paru dunia. Kita bernafas membutuhkan oksigen yang dihasilkan oleh pohon. Jika sekarang marak penebangan dan pembakaran hutan, lantas dari mana kita akan mendapatkan oksigen untuk bernafas.
Pohon berfungsi sebagai pengubah gas karbondioksida menjadi oksigen. Kalau pohon semakin berkurang, maka oksigen otomatis pasti berkurang. Sedangkan karbondioksida akan terus bertambah karena tidak ada yang mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini yang mengakibatkan semakin meningkatnya emisi gas rumah kaca yang ada di atmosfer.
2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang terlalu berlebihan akan berdampak buruk pada kualitas udara. Tapi bukan hanya itu saja, hal ini juga berdampak pada konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang akan meningkat.
Di sisi lain, penggunaan bahan bakar fosil ini juga tidak bisa dikurangi. Misalnya untuk kendaraan bermotor, kapal, kereta, itu semua kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat. Hasil pembakaran fosil ini menghasilkan gas CO2.
3. Pencemaran Laut
Laut juga bisa menyerap karbondioksida dalam skala besar. Namun, saat ini kebanyakan laut sudah tercemar oleh limbah industri dan sampah. Hal ini menyebabkan beberapa ekosistem yang berperan untuk menyerap karbondioksida menjadi rusak bahkan musnah. Jadi, laut tidak bisa menyerap gas karbondioksida dengan baik.
4. Industri Pertanian
Industri pertanian merupakan pertanian yang dikerjakan dalam skala panjang. Tentunya dalam hal ini mereka menggunakan pupuk yang tidak sedikit. Karena yang dipakai bukanlah pupuk organik, maka pupuk ini lah yang melepaskan gas-gas nitrogen oksida ke atmosfer. Sehingga dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca dan juga dapat membuat lapisan ozon semakin tipis.
5. Limbah Industri dan Tambang
Limbah industri dan tambang dapat menghasilkan gas rumah kaca yaitu karbondioksida. Industri yang dapat menghasilkan karbondioksida seperti pabrik pupuk, pabrik semen, dan penambangan baru bara serta minyak bumi.
6. Limbah Rumah Tangga
Setiap hari kita pasti menghasilkan limbah atau sampah. Dan sampah rumah tangga yang dibiarkan akan berubah menjadi gas methana dan karbondioksida. Gas ini dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang menguraikan sampah.
7. Industri Peternakan
Kebanyakan industri peternakan yang menyebabkan efek rumah kaca adalah peternakan sapi. Kentut dan kotoran sapi menghasilkan gas karbondioksida dan metana yang cukup besar. Gas tersebut berasal dari bakteri pengurai yang berada di perut sapi.
Ternyata kegiatan kita sehari-hari memilik dampak yang cukup besar bagi bumi kita. Lantas bagaimana kita menyikapinya? Sedangkan kebanyakan kegiatan tersebut memang menjadi matapencaharian. Kesadaran semua orang sangat dibuuhkan dalam hal ini. Karena jika yang melakukan perubahan hanya beberapa orang saja yang memiliki pengetahuan ini, itu tidak akan memberi efek yang terlihat.
Mari kita coba dengan melakukan mulai dari hal kecil, misalnya menanam pohon di sekitar rumah, mengurangi penggunaan alat pendingin, mengolah limbah rumah tangga, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan pupuk organik, dan sebisa mungkin mengurangi pemakain kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara.
Meskipun hal kecil yang kita lakukan, setidaknya kita ikut mengurangi bukan malah menambah kerusakan. Semoga ulasan tentang penyebab efek rumah kaca ini dapat menambah wawasan para pembaca. Perlu kita ketahui bahwa saat ini bumi dalam keadaan yang kurang baik.
Sudah menjadi tugas kita untuk merawat dan menjaga bumi ini, bukan malah merusaknya demi kepentingan pribadi. Karena hal ini akan berimbas pada anak cucu kita kelak.
Baca Juga Artikel Lainnya: