Pengertian Shutter Speed – Di era yang serba modern dan canggih saat ini dunia fotografi ikut mengambil andil dalam perkembangan teknologi. Semakin banyak yang menggemari bidang fotografi, hal ini juga bisa disebabkan oleh semakin maraknya media sosial. Jadi banyak orang yang ingin mengabadikan momen mereka untuk diupload di media sosial.
Pastilah mereka menginginkan hasil foto terbaik. Jika hanya menggunakan kamera hp bisa jadi kurang maksimal. Hingga saat ini hampir seluruh lapisan masyarakat belajar mengoperasikan kamera DSLR agar mendapatkan foto terbaik mereka.
Kamera DSLR tentunya memiliki fitur lebih lengkap yang dapat memberi efek berbeda pada hasil foto. Kamera DSLR memang memiliki keunggulan seperti itu, tapi jangan senang dulu, karena untuk mengoperasikannya tidak segampang kamera hp yaa.
Rumit banget ya pengoperasian kamera DSLR?
Tenang, tidak serumit yang kalian bayangkan kok. Asalkan sudah memahami teknik dasarnya InsyaAllah bisa mengoperasikanya.
Salah satu teknik dasar yang harus dipahami adalah setting shutter speed. Seperti halnya fungsi ISO pada kamera, shutter speed juga memiliki peran penting dalam fotografi. Shutter speed merupakan bagian dari elemen segitiga exposure yang telah dibahas pada teknik fotografi.
Langsung saja ya mari kita bahas mengenai pengertian shutter speed dan lain-lainnya.
Pengertian Shutter Speed
Apa sih shutter speed itu?
Pengertian Shutter Speed – Biasanya orang-orang ada yang menyebut shutter speed dengan kecepatan rana. Ada juga yang menyebutnya exposure time.
Pengertian shutter speed adalah lamanya waktu yang dibutuhkan oleh sensor gambar untuk melihat pemandangan (objek foto) yang akan kita abadikan. Bisa juga diartikan seberapa lama perangkat membiarkan cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera.
Sudah paham belum? Atau masih bingung?
Oke lebih mudahnya pengertian shutter speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol ini kembali ke posisi semula.
Shutter speed diukuran dengan satuan detik dan settingnya kelipatan 2. Seperti ini 1/2000 detik (ini berarti sangat cepat), 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15. 1/8, 1/4, 1/2, 2, 4, dan 8 detik (ini yang paling lambat).
Saat ini, kamera modern ada yang memiliki shutter speed lebih lambat lagi sampai 30 detik, tergantung dari jenis jenis kemera. Ada juga yang memiliki fitur bulb yang mana kecepatan rana akan terbuka terus sesaui dengan keinginan kita (membuka dan menutup secara manual).
Prinsip & Efek Shutter Speed
1. Shutter Speed Membekukan Gerakan
Pengertian Shutter Speed – Jika ingin membidik gambar yang bergerak dan kita menginginkan gambar tersebut tampak membeku, maka kita bisa menggunakan shutter speed setinggi mungkin. Jika shutter speed semakin cepat maka akan memberikan efek freezing (membekukan gerakan) semakin kuat.
[su_quote]Semakin cepat pergerakan objek yang akan dibidik, maka membutuhkan shutter speed yang semakin tinggi pula.[/su_quote]
Berikut contoh penggunaan shutter speed yang berdeda-beda.
Shutter speed 1/2500 detik
Shutter speed 1/160 detik
2. Shutter Speed Menunjukkan Efek Gerakan
Pengertian Shutter Speed – Dengan setting shutter speed kita tidak hanya dapat menciptakan efek freezing, kita juga dapat menciptakan efek blur yang disengaja. Bagaimana caranya?
Membuat efek motion blur ini dapat diciptakan dengan pengaturan shutter speed yang kebalikan dari pengaturan efek freezing. Gambar akan didapatkan dengan merendahkan atau melambatkan shutter speed.
Pengaturan ini akan memberikan efek pergerakan pada objek yang dibidik. Pastikan kita mengikutkan minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut. Pengaturan shutter speed seperti ini biasanya digunakan dalam teknik panning.
3. Shutter Speed Mempengaruhi Hasil Gambar
Pengertian Shutter Speed – Selain mempengaruhi bagaimana pergerakan subjek terlihat pada hasil gambar, shutter speed juga mengendalikan rentang waktu sensor gambar dipaparkan ke cahaya, yang pada gilirannya menentukan jumlah exposure.
Agar jumlah cahaya yang menimpa permukaan sensor gambar tetap konstan dan kita menginginkan shutter tetap terbuka untuk jangka waktu yang lebih lama maka aperture harus di-stop down.
Sebaliknya, jika shutter speed ditingkatkan maka aperture harus dibuka lebih lebar untuk menangkap lebih banyak cahaya.
[su_quote]Shutter speed sangat berhubungan erat dengan nilai aperture dan merupakan elemen penting yang menghasilkan foto.[/su_quote]
Buram Gerakan dan Goyangan Kamera
Pengertian Shutter Speed – Biasanya saat kita mengambil gambar, tak jarang hasilnya ada yang buram. Buram ini ada dua jenis, yaitu buram gerakan dan goyangan kamera. Kedua jenis buram tersebut berasal dari sumber yang berbeda.
1. Buram Gerakan
Pengertian Shutter Speed – Buram gerakan bisa terjadi saat pergerkaan objek lebih pesat daripada kecepatan rana. Latar belakang dari objek tersebut tidak bergerak, jadi hasil gambarnya yang buram hanya objeknya saja. Bisa dilihat pada contoh gambar di atas.
2. Goyangan Kamera
Goyangan kamera terjadi ketika tangan yang memegang kamera bergerak pada saat rana dilepaskan. Hal ini menyebabkan seluruh gambar menjadi buram. Seperti contoh gambar di atas.
Bagaimana cara mengatasi kedua masalah tersebut?
Keburaman hasil gambar pada kedua kasus tersebut dapat diatasi dengan meningkatakan kecepatan rana atau shutter speed.
Batas Shutter Speed Aman
Pengertian Shutter Speed – Jika kita ingin menghasilkan foto yang tajam, maka gunakan shutter speed yang aman. Memang shutter speed yang aman itu berapa?
Dalam kebanyakan kondisi, aturan aman shutter speed adalah 1/60 atau lebih cepat. Dengan pengaturan seperti itu akan menghasilkan foto yang tajam dan aman dari foto yang blur atau tidak fokus.
Batas aman tersebut dapat kita akali dengan mengguanakan tripod atau menggunaka fitur Image Stabilization.
Kita juga bisa menggunakan batas aman shutter speed dengan mengatur agar shutter speed harus lebih besar dari panjang lensa yang kita gunakan. Misalnya, jika kita menggunakan lensa 50mm, atur shutter speed minimal 1/60 detik. Jika kita menggunakan lensa 17mm, atur shutter speed 1/30 detik.
Hubungan Shutter Speed dan Jumlah Stop
Pengertian Shutter Speed – Apabila meningkatkan shutter speed dari 1/30 detik ke 1/60 detik berarti ini memotong separuh panjang waktu ketika shutter speed sedang terbuka, dan hal ini dirujuk sebagai “membuat kecepatan rana 1 stop lebih pesat”.
Begitupun sebaliknya, jika mengurangi shutter speed dari 1/60 detik ke 1/30 detik, maka panjang waktu digandakan ketika shutter speed sedang terbuka, dan karena itu “memperlambat kecepatan rana 1 stop”.
Pada umumnya, shutter speed kamera DSLR bisa disesuaikan pada interval 1/2 dan 1/3 stop selain 1 stop. Contoh: dengan menggunakan 1/2 stop, 1 stop bisa dibagi menjadi dua interval untuk shutter speed 1/30 detik, 1/45 detik, dan 1/60 detik dengan kecepatan tambahan di antaranya.
Jumlah cahaya yang memasuki kamera bisa disesuaikan lebih halus dengan menggunakan interval yang lebih singkat, seperti separuh stop (1/2 stop) ini.
Sebagai contoh, jika kita menaikan shutter speed satu stop (misalnya dari 1/125 ke 1/250), kita secara otomatis mengurangi separuh jumlah cahaya yang masuk pada kamera.
Untuk menyeimbangkannya kita bisa menaikan nilai aperture satu stop (misal dari f16 ke f11). Alternatif yang lain adalah dengan memilih rate ISO yang lebih besar (misalnya dari ISO 100 ke ISO 400).
Jangan sampai lupa bahwa shutter speed tidak akan bisa berdiri sendiri dalam menghasilkan gambar yang baik. Ketiga elemen dari segitiga exposure tetap saling berkaitan satu sama lain.
Shutter speed, ISO, dan Aperture memang tidak bisa dipisahkan. Meskipun ketiganya memiliki efek yang berbeda-beda, tapi karena adanya variasi tersebut dapat menghasilkan foto yang indah dan luar biasa.
Pembahasan di atas merupakan teknik dasar fotografi. Selain terus berlatih memotret, materi ini harus dikuasai oleh fotografer. Ciptakan karya seni yang dapat menghibur mata dengan bidikan bernilai estetika.
Jangan lupa juga untuk mempelajari bagaimana cara merawat kamera yang tepat agar kamera yang kita miliki awet dan memiliki umur yang panjang.
SemangArt Berkarya!!
Referensi artikel:
Baca juga Artikel Lainnya: