Jenis Jenis Air – Sebagai sumber kehidupan, air memegang peranan yang sangat penting. Pada airtikel kali ini kita akan bahas mengenai jenis-jenis air yang ada di bumi ini. Sebelumnya kita harus tau dulu pengertian dari air itu apa. Yuk kita bahas bersama.
Pengertian Air
Jenis Jenis Air – Air adalah senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Menurut ilmu kimia, air adalah H2O dan jawaban itu dibenarkan secara empiris berdasarkan observasi.
Ada beberapa pendapat mengenai definisi air menurut para ahli, antara lain:
- Menurut Sitanala Arsyad air merupakan senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O.
- Menurut Sayyid Quthb air merupakan adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat menantikan kedatangannya.
- Menurut Robert J. Kodoatie air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.
- Menurut Roestam Sjarief air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh makhluk hidup.
- Menurut Hefni Effendi air merupakan salah satu sumber energi gerak.
- Menurut Bambang Agus Murtidjo air merupakan ubstansi yang mempunyai keistimewaan sebagai penghantar panas yang sangat baik, sehingga air di dalam tubuh lebih penting dari makanan.
Air memiliki fungsi bagi kehidupan ini yang tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Air diperlukan untuk transportasi zat-zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh manusia.
Dalam kehidupan ini, air senantiasa mengalami daur air secara terus menerus. Hal ini merupakan proses pembaruan air agar selalu kembali dalam keadaan jernih. Sehingga kita bisa menggunakan air bersih tanpa khawatir kehabisan.
Unsur Air
Jenis Jenis Air – Air memiliki rumus kimia senyawa H2O yang merupakan gabungan unsur kimia. Dari satu molekul air terdapat dua atom hidrogen yang diikat oleh satu atom oksigen. Air pada kondisi normal memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Kondisi normal air yaitu yang memiliki tekanan 100 kPa (1bar) dan memiliki suhu 273,15° Kelvin. Air merupakan suatu zat pelarut yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia. Air normal dapat melarutkan beberapa unsur senyawa seperti garam, asam dan jenis gas lainnya.
Jenis Jenis Air
Jenis Jenis Air – Bumi ini terdiri dari hampir 70% perairan, yaitu sebagian besarnya adalah terbentuk dari air laut. Air laut tidak begitu baik jika digunakan untuk keperluan hidup manusia.
Sedangkan dari keseluruhan air yang ada di dunia ini tersusun dari 97% air laut dan hanya 3% air tawar. Dari 3% air tawar itu 70% persennya berbentuk es, 30% lainnya ada di danau, sungai, air permukaan dan air dalam tanah.
Ketersediaan air tawar sangatlah sedikit dan tidak sebanding dengann jumlah populasi manusia. Karena itulah manusia harus mencari sumber air yang benar-benar masih bersih dan murni. Keterbatasan air tawar itu harus terus dijaga. Tapi kadang manusia juga tidak sadar penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia itu sendiri.
Meskipun jumlah air lebih banyak yang berada di lautan, tapi air juga tersebar di seluruh bumi. Air dibedakan menjadi 3 kelompok jenis jenis air berdasarkan letak dan asalnya yaitu air angkasa, air permukaan, dan air dalam tanah.
Jenis Air Angkasa
Jenis Jenis Air – Air angkasa merupakan air yang berasal dari atmosfer atau udara yang jatuh ke bumi. Air yang berada di lapisan udara bumi atau atmosfer memiliki komposisi berkisar 0.001 persen dari total air yang ada dibumi.
Air angkasa menurut bentuknya terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Air Hujan
Jenis Jenis Air – Air hujan merupakan hasil dari penguapan sumber-sumber air di bumi akibat terkena sinar matahari yang kemudian naik ke atmosfer. Kemudian uap air tesebut akan mengalami kondensasi membentuk awan yang berupa titik-titik air.
Semakin lama massa awan akan terus bertambah dan akhirnya terjatuh ke permukaan bumi lagi yang disebut sebagai hujan. Tapi tidak semua titik-titik air itu jatuh ke permukaan bumi, ada juga yang menguap lagi sebelum sampai di permukaan bumi yang disebut dengan Virga.
Ketika terjadi virga ini proses penjenuhan udara akan berlangsung, semakin lama udara akan mencapai titik jenuh maksimum sehingga turunlah hujan. Tingkat PH pada air hujan cenderung rendah, sehingga cenderung bersifat asam dan tekstur lunak karena tidak mengandung garam dan zat zat mineral lainnya.
Air hujan yang memiliki PH mendekati normal adalah yang proses kondensasinya berada di daerah pegunungan karena udaranya belum terkena polutan. Jika proses kodensasi berada di daerah dengan tingkat polutan tinggi seperti daerah perkotaan dan industri, maka air hujan akan memiliki PH rendah sehingga sering disebut dengan istilah hujan asam.
Kita juga harus mengetahui bahwa hujan itu tidak hanya ada satu macam, tapi ada jenis-jenis hujan yang belum banyak diketahui. Seperti halnya yang disebutkan di atas yaitu hujan asam ada juga hujan salju dan yang lain-lain.
2. Air Salju
Jenis Jenis Air – Air salju tidak beda jauh dengan air hujan, yang membedakan hanya bentuknya saat sampai dipermukaan bumi. Penyebab air salju ini adalah suhu pada daerah tersebut teralalu rendah sehingga air berubah menjadi gumpalan es yang memiliki tekstur lembut dan dinamakan sebagai salju. Salju yang memiliki suhu sekitar 0° Celsius saat jatuh ke bumi, maka salju akan meleleh dan menjadi pecahan kecil yang dinamakan kepingan salju.
3. Air Es
Jenis Jenis Air – Proses pembentukan air es ini sama dengan air hujan dan air salju. Hanya suhunya saja yang berbeda ketika proses kondensasi, yaitu suhu lebih dingin sehingga membentuk butiran es yang memiliki ukuran bervariasi.
Sebenarnya es dapat terbentuk pada suhu yang lebih tinggi dan tekanan udara juga tinggi. Jika tekanan udara sangat rendah, terkadang air belum berubah menjadi es meskipun bersuhu dibawah 0° Celcius.
Jenis Air Permukaan
Jenis Jenis Air – Air permukaan merupakan air hujan yang dapat meresap ke dalam tanah karena lapisan tanah bersifat rapat air. Air hujan itu akan mengalir menuju tempat yang lebih rendah dan menggenang.
Pada umumnya, air permukaan akan mengalami pengotoran selama proses mengalir seperti terkena lumpur, sisa daun dan batang kayu serta kotoran lainnya. Tingkat pengotorannya tergantung aliran yang dialirinya, apakah daerah perkotan atau daerah hutan.
Ada 2 macam jenis air permukaan, yaitu:
1. Air Sungai
Jenis Jenis Air – Air sungai memiliki tingkat kekotorang yang sangat tinggi. Air sungai paling banyak digunakan untuk irigasi, transportasi, dan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya. Karena tingkat kekotorannya tinggi, maka jika akan digunakakn untuk air minum harus diolah secara sempurna agar dapat dikonsumsi secara umum.
Kalau menggunakan air yang ada di daerah hulu tidak perlu melalui proses yang rumit jika akan dijadikan air minum karena memiliki kualitas yang lebih baik. Biasanya orang yang berada di daerah hulu lebih memilih untuk menggunakan air sungai dibanding air sungai.
2. Air Danau atau Telaga
Jenis Jenis Air – Air permukaan akan mengalir ke permukaan yang lebih rendah dan akan berhenti di sebuah cekungan yang berskala besar yang dinamakan dengan danau. Sedangkan jika air mengalir ke sebuah cekungan dengan skala lebih kecil akan membentuk telaga.
Danau biasanya bersumber dari sungai atau mata air yang memiliki aliran keluar. Kalau telaga dan rawa bersumber dari air hujan yang tergenang dan tidak memiliki aliran keluar, itulah yang menyebabkan air rawa berwarna. Hal itu karena mengandung zat-zat organik yang tinggi, misalnya humus tanah yang sudah terlarut.
Kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) akan tinggi ditengah tingkat kelarutan kandungan oksigen pada air rawa yang begitu rendah disebabkan oleh tingkat pembusukan bahan organik begitu tinggi dan sedikitnya jumlah air.
Jika kondisi sinar matahari dan kadar Co2 yang memadai, maka akan dijumpai alga/ lumut pada permukaan air telaga/rawa. Jadi kalau ingin memanfaatkan air haruslah berhati-hati.
Ambil air sampai kedalaman tertentu saja agar endapan Besi dan Mn tidak ikut terbawa. Namun, seumpama terbawa maka harus diendapkan lagi. Lebih baik menggunakan filter air agar lumut/alga dapat terpisahkan dengan sempurna.
3. Air Laut
Jenis Jenis Air – Laut merupakan bagian dari bumi yang terluas, yaitu 1/3 dari luas bumi. Seperti yang sudah dibahas diatas, air laut adalah penyumbang air terbesar sebanyak 97% dari seluruh air yang ada di bumi ini.
Air laut memiliki kandungan garam yang sangat tinggi sehingga memiliki rasa yang sangat asin. Meskipun jenis-jenis air sudah dibeda-bedakan menurut asalnya, namun bisa disimpulkan sumber air itu berasal dari laut.
Jenis Air Tanah
Jenis Jenis Air – Seperti namanya, air tanah adalah semua jenir air yang berada di bawah lapisan tanah. Air tanah menyumbang sebanyak 0,6% dari seluruh air yang ada di bumi. Hal ini menjadikan air tanah lebih banyak dibandingkan dengan gabungan air sungai dan danau maupun air yang terdapat di atmosfer.
Air Tanah Berdasarkan Kedalamannya
Jenis Jenis Air – Air tanah berdasarkan kedalamannya dikelompokkan menjadi 2, yaitu air tanah dangkal dan juga air tanah dalam. Air tanah dangkal memiliki kedalaman antara 9 meter hingga 15 meter dari bawah permukaan tanah.
Kebanyakan orang mengguanakan air tanah dangkal untuk pembuatan sumur. Volunya memang tidak sebanyak air tanah dalam, namun sudah cukup untuk keperluan air minum, mandi, dan mencuci.
Banyak atau sedikitnya air tanah dangkal tergantung dari banyak atau sedikitnya air yang terserap ke tanah. Jadi saat kemarau, pasokan air tanah dangkal akanmenurun dan bisa jadi tidak mengeluarkan air.
Air tanah dangkal memiliki ciri-ciri fisik airnya jernih dan bening. Hal ini dikarenakan adanya proses penyaringan di setiap lapisan tanah. Namun kandungan zat kimia seperti garam terlarut.
Air Tanah Berdasarkan Letaknya
Jenis Jenis Air – Tanah tersusun dari beberapa lapisan hingga mencapai lapisan tanah kedap air dan batuan. Air tanah juga tersebar diseluruh lapisan tanah tersebut dan memiliki karakteristik masing-masing.
Secara fisik tidak ada prbedaan, namun kandungan atau komposisi kimianya berbeda. Pengelompokkan air tanah berdasarkan letaknya sebagai berikut:
1. Air Tanah Freatik
Jenis Jenis Air – Air tanah freatik adalah air tanah dangkal yang berada tidak jauh dari permukaan tanah. Dengan membuat sumur hingga kedalaman antara 9 meter sampai 15 meter sudah bisa mendapatkan air tanah freatik ini. Air tanah dangkal umumnya bening, namun bisa juga tercemar oleh kandungan Fe dan Mn.
2. Air Tanah Dalam (Artesis)
Jenis Jenis Air – Letak air tanah dalam berada di lapisan tanah kedap air pertama. Air tanah dalam ini berada pada kedalaman antara 80 meter sampai 300 meter dari permukaan tanah. Jika ingin mendapatkan air artesis ini harus menggunakan pompa air yang berkapasitas besar.
Air tanah dangkal memiliki kualitas air yang jauh lebih baik karena telah melewati penyaringan yang sempurna. Air ini sudah bebas bakteri sehingga dapat diminum langsung.
Pada saat kemarau panjang, air artesis bisa dijadikan solusi terhadap kekeringan. Air tanah dalam tidak akan mengering karena debit airnya cenderung stabil. Yang menjadi masalah adalah masalah biayanya. membutuhkan biaya cukup mahal untuk pembuatan sumur artesis.
3. Air Tanah Meteorit (Vados)
Jenis Jenis Air – Air tanah meteorit adalah air tanah yang berasal dari hujan atau presipitasi yang sebelumnya telah terjadi proses kodensasi air di atmosfer dan tercampur dengan debu meteor.
Setiap hari meteor berukuran kecil bergesekan dengan atmosfer sehingga akan berpijar dan terbakar yang disebut dengan bintang jatuh. Abu hasil dari pembakaran meteor itu tadi kemudian masuk ke dalam lapisan troposfer.
Selanjutnya bercampur dengan awan membentuk titik-titik air. Air Vados mengandung air berat (H3) dan tritium sehingga sering disebut dengan air tua. Tritium merupakan suatu unsur yang berasal dari debu meteor.
4. Air Tanah Magma (Juvenil)
Jenis Jenis Air – Air tanah magma adalah air yang terbentuk secara kimiawi didalam tanah yang disebabkan oleh intrusi dari magma pada kedalaman tertentu. Hal ini biasanya terjadi di daerah yang dekat dengan gunung berapi.
Air tanah magma ini muncul ke permukaan bumi berupa air panas atau jika tekanan didalamnya sangat tinggi air tanah magma bisa menjadi Geyser.
Air juvenil terkadang mengandung kadar belerang tinggi karena letaknya di dekat gunung berapi kalau saat pembentukkannya melewati struktur batuan belerang atau sulfur. Kalau tidak melewati struktur batuan belerang maka air juvenil seperti air biasa namun bersuhu panas.
5. Air Konat (Tersengkap)
Air konat adalah air yang terjebak di dalam batuan selama ribuan tahun hingga jutaan tahun sehingga sering disebut dengan air purba. Air konat memiliki kandungan kadar garam yang lebih tinggi dibanding air laut dan tercampur dengan senyawa atau mineral dari batuan yang melingkupinya dalam kurun waktu lama.
Sebenarnya air konat seperti air tanah pada umumnya, tapi karena pengaruh geologi sehingga terperangkap di antara batuan sedimen di dekat gunung. Karena terperangkap dalam waktu yang sangat lama menyebabkan air konat ter-mineralisasi secara sempurna.
Itulah pembahasan mengenai jenis-jenis air berdasarkan pengelompokannya. Ternyata ada banyak sekali jenis-jenis air di bumi ini. Setelah mengetahui itu, harus diketahui juga bahwa ada penyebab pencemaran air dan cara mengatasinya. Agar kita bisa tetap menjaga kemurnian air.
Semoga pembahasan ini dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat. Terima kasih sudah mampir.
Baca Juga Artikel lainnya: