Inilah 6 Lapisan Matahari yang Harus Kamu Ketahui

Lapisan Matahari – Dalam keseharian kita banyak memerlukan matahari. Baik dari sinarnya maupun panas dari matahari. Ada juga energi yang dihasilkan matahari yang berhasil ditemukan sebagai energi alami penunjang kegiatan manusia.

Tidak hanya bumi yang mempunyai lapisan atmosfer, matahari yang kita kenal sebagai penghasil sinar utama dalam kehidupan ini tersusun atas beberapa lapisan. Pada setiap lapisan memiliki perbedaan dengan lapisan yang lain. Memang apa saja sih lapisan-lapisan matahari tersebut?

Susunan Lapisan Matahari

suusnan lapisan matahari
Susunan Lapisan Matahari

Pada artikel sebelumnya sudah ada lapisan atmosfer yang merupakan lapisan bagian luar bumi yang berfungsi melindungi bumi dari berbagai macam ancaman benda luar angkasa. Tapi tidak hanya bumi saja yang mempunyai lapisan, benda langit lainnya juga terdiri dari lapisan-lapisan.

Termasuk matahari yang tersusun atas lapisan-lapisan juga. Salah satu anggota sistem tata surya yang paling berpengaruh pada kehidupan ini tersusun atas 4 lapisan. Berikut adalah susunan lapisan matahari mulai dari lapisan yang paling dalam.

Inti Matahari (Core)F

Lapisan inti mempunyai kepadatan sekitar 150 kali dari kepadatan air. Inti merupakan lapisan matahari yang paling dalam. Sudah pasti bahwa lapisan inilah yang memiliki suhu paling tinggi dari lapisan yang lain. Lapisan inti memiliki suhu 15.000.000° Kelvin. Disebabkan karena suhunya yang tinggi, maka pada lapisan inti terjadi reaksi fusi.

Reaksi fusi dapat terjadi karena adanya muatan-muatan pada inti matahari, seperti proton, neutron, elektron. Semua materi tersebut kemudian membentuk suatu tekanan yang disebabkan karena adanya tarikan dari gaya gravitasi inti matahari.

Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi tersebut kemudian dipancarkan ke luar secara radiasi. Inti matahari berada pada 502.000 km di bawah permukaan matahari. Diameter dari inti matahari sekitar 386.160 km. Besarnya dari inti matahari memenuhi hampir 25% dari total radiasi matahari secara keseluruhan.

Zona Radiasi Matahari

Lapisan selanjutnya setelah inti matahari adalah lapisan zona radiasi matahari. Lapisan ini berada di tepi inti matahari, sekitar 0,2 sampai 0,7 jari-jari matahari. Foton energi yang dihasilkan inti matahari akan dipancarkan, diserap, dan kemudian dipancarkan kembali oleh berbagai partikel di zona radiasi.

Dalam zona radiasi matahari terdapat energi matahari yang aka dipancarkan secara zig-zag menuju ke segala penjuru hingga mencapai permukaan matahari. Memerlukan waktu sekitar 200.000 tahun agar energi dari inti matahari mencapai zona radiasi.

Zona Konveksi Matahari

Zona konveksi tersusun atas 70% hidrogen, 27,7% helium serta sejumlah gas seperti karbon, nitrogen, dan sedikit kadar oksigen. Pada bagian bawah dan bagian atas lapisan ini terjadi perbedaan suhu yang sangat besar yang serupa dengan fenomena konveksi.

Dalam zona ini di dominasi oleh arus konveksi, yang merupakan pergerakan gas panas yang membantu foton keluar ke permukaan. Interaksi yang terjadi di zona radiasi antara foton dan molekul gas dan konveksi yang cukup banyak menyebabkan foton memerlukan waktu lebih cepat dari dua zona sebelumnya untuk mencapai permukaan.

Lapisan Fotosfer

Lapisan fotosfer merupakan apisan yang dapat dilihat dari muka bumi. Fotosfer memiliki ketebalan sekitar 350 km. Tidak ada kejelasan pada batas lapisan-lapisan ini. Lapisan ini nampak seperti piringan berwarna emas.

Fotosfer tersusun atas gas-gas panas yang ditandai dengan bintik-bintik gelap yang disebut sebagai bintik matahari. Bintik matahari merupakan bagian fotosfer yang lebih dingin dan terlihat lebih gelap karena suhunya lebih rendah, yaitu 3.800° Kelvin.

Lapisan fotosfer memiliki suhu 5.700° Kelvin. Pada tingkat suhu seperti ini, biasanya suatu benda dapat memancarkan cahaya kuning. Sama halnya dengan sinar matahari yang memiliki warna kekuning-kuningan. Terdapat sinar inframerah dan ultraviolet yang diproduksi pada lapisan ini.

Fotosfer merupakan lapisan matahari yang paling kuat memancarkan cahaya dibandingkan dengan lapisan matahari yang lain. Oleh karena itu, lapisan fotosfer ini sering disebut sebagai lapisan cahaya. Cahaya kuat hasil pancaran lapisan ini merupakan cahaya yang sampai ke bumi dan disebut sebagai cahaya matahari.

Lapisan matahari ini juga memancarkan energi panas seiring dengan sinar matahari tersebut. Kemudian cahaya dan energi panas dipancarkan ke sekitarnya. Oleh karena itu, suhu lapisan ini akan menjadi yang paling rendah diantara lapisan matahari yang lain.

Lapisan Kromosfer

Lapisan kromosfer berada tepat di atas lapisan fotosfer. Nama kromosfer berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti bola berwarna.

Pada dasarnya lapisan kromosfer sulit dilihat secara langsung. Kromosfer hanya akan terlihat ketika terjadi gerhana matahari, karena saat itu lapisan fotosfer disembunyikan oleh bulan.

Ketika terlihat, lapisan kromosfer ini terlihat seperti cincin berwarna kemerah-merahan yang mengelilingi matahari. Warna merah tersebut membuktikan bahwa pancaran cahaya dari lapisan kromosfer lebih lemah dari lapisan fotosfer.

Tapi bukan berarti kita dapat melihat lapisan kromosfer tersebut secara langsung saat gerhana matahari. Karena sinar ultraviolet yang dipancarkan itu sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Cahaya yang terpancar itu terbentuk dari gas-gas hidrogen.

Pada lapisan kromosfer ini terjadi proses prominences. Proses prominences merupakan proses loncatan-loncatan gas panas ke arah luar yang kemudian kembali masuk ke matahari. Pada lapisan ini juga terdapat gelombang radio, yang disebut dengan “radio bintang”

Kromosfer lebih tebal dibandingkan dengan fotosfer, yaitu ketebalannya sekitar 16.000 km. Kandungan dari kromosfer adalah partikel-partikel seperti proton, elektron, dan neutron. Suhu pada lapisan kromosfer ini berkisar 6.000° Kelvin hingga 20.000° Kelvin. Suhu akan semakin panas apabila lapisan semakin dalam.

Lapisan Korona

Lapisan korona merupakan lapisan matahari yang paling luar dan dapat meluas begitu jauh ke luar angkasa hingga melewati bumi. Korona biasanya tidak terihat karena tertutup oleh cahaya terang pada permukaan matahari.

Korona tersusun atas gas, meskipun gas yang dimiliki sangatlah tipis dan sedikit. Karena terbentuk dari gas yang tipis, maka bentuk dari lapisan korona ini bisa berubah-ubah setiap waktu. Batas dari lapisan ini juga susah untuk ditentukan.

Lapisan korona ini biasanya terlihat seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi matahari. Korona akan terlihat jelas ketika terjadi gerhana matahari total dengan warna keabu-abuan. Lapisan matahari ini dinamakan korona yang memiliki arti “mahkota” karena bentuknya yang menyerupai mahkota.

Ketebalan dari lapisan korona ini sekitar 1.000.000° Kelvin. Kandungan dari lapisan ini adalah nikel, argon, atom besi, dan zat kapur. Jika ingin melihat korona dapat menggunakan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati lapisan korona itu dinamakan koronagraf.

Manfaat Matahari

Manfaat Matahari
Manfaat Matahari

Matahari merupakan pusat dalam sistem tata surya. Semua planet berputar mengelilingi matahari. Pancaran kehangatan dari sinar matahari memiliki banyak sekali manfaat bagi semua yang ada di sekelilignya. Terutama bagi kehidupan di bumi.

Satu-satunya cahaya yang ada di dunia ini adalah pusatnya dari matahari. Dalam kelangsungan hidup kita sehari-hari sangat membutuhkan cahaya matahari. Begitupun dengan makhluk hidup lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat dari matahari.

1. Sumber energi alami paling besar

Sumber energi alami paling besar bagi bumi adalah matahari. Dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan berbagai kegiatan berkaitan dengan matahari. Bahkan dapat menciptakan berbagai penemuan karena matahari.

Sinar matahari dapat digunakan sebagai pembangkit listrik, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Telah kita ketahui bahwa listrik sebagai hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini sebagai penunjang dan meperlancar segala kegiatan.

2. Mengatur tata surya

Pada fungsi mengatur tata surya ini, matahari berperan sebagai pusat tata surya. Maka matahari lah yang mengatur apapun yang berkaitan dengan benda-benda langit. Dengan adanya matahari, planet-planet mempunyai orbit yang mengelilinginya serta mendapat kebaikan dari matahari.

3. Menyehatkan badan

Sinar matahari memberikan vitamin D bagi tubuh kita saat pagi hari. Vitamin D berguna untuk kesehatan tulang dan gigi. Oleh karena itu banyak ibu-ibu yang membawa bayinya untuk berjemur saat pagi hari.

4. Untuk proses pengeringan

Matahari merupakan satu-satunya yang dapat membantu pengeringan secara alami. Kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan matahari sebagai proses pengeringan adalah ketika menjemur pakaian, ikan asin, hasil panen pertanian, dan juga hasil dari laut.

5. Membantu proses fotosintesis tumbuhan

Tidak ada hanya manusia saja yang memanfaatkan matahari. Tetapi tumbuhan juga membutuhkan matahari untuk proses fotosintesisnya. Hasil dari fotosintesis tumbuhan akan menghasilkan oksigen yang berfungsi bagi manusia lagi dan juga hewan.

Maka jika tidak ada matahari, tidak akan ada pula proses fotosintesis. Dan yang paling berpengaruh adalah tidak adanya oksigen. Dapat disimpulkan bahwa matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan.

Ukuran Matahari

Ukuran Matahari
Ukuran Matahari

Matahari merupakan benda langit terbesar yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Ukuran matahari sangat besar dan paling besar dari semua benda-benda langit. Diameter dari matahari berukuran sekitar 1.400.000 km.

Sedangkan ukuran diameter bumi 109 kali lebih kecil dari diameter matahari. Dengan ukuran yang sebesar itu, maka besar pula diameter yang dimilikinya. Itu yang menyebabkan matahari sebagai pusat tata surya dan dapat menarik planet-planet yang ada di sekitarnya hingga membentuk sebuah orbit.

Suhu Matahari

Suhu Matahari
Suhu Matahari

Matahari memancarkan sinar yang menerangi seleruh sistem tata surya ini. Matahari berpijar tidak hanya memancarkan sinar biasa. Dibalik sinar yang bersinar sangat terang tersebut terdapat suhu yang sangat tinggi.

Oleh sebab itu matahari mengandung panas yang sangat tinggi. Panasnya itu juga ditunjang karena ukurannya yang sangat besar sehingga panasnya terasa jelas ke planet-planet lainnya.

Suhu matahari pada setiap lapisannya tidaklah sama. Suhu pada matahari diukur menggunakan satuan Kelvin. Semakin dalam lapisan matahari maka suhu semakin panas pula. Berikut rincian suhu pada lapisan matahari :

  • Lapisan fotosfer memiliki suhu rata-rata 5700° Kelvin
  • Lapisan kromosfer memiliki suhu sekitar 6000° Kelvin hingga 20.000° Kelvin
  • Lapisan korona memiliki sekitar 1.000.000° Kelvin

Dalam penulisan suhu matahari digunakan kelvin karena suhu matahari sangatlah tinggi. Untuk 1 Kelvin saja jika dikonversikan menjadi Celcius menjadi -275,15° Celcius. Suhu matahari jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bumi.

Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa ada peran yang sangat besar dari matahari untuk kehidupan ini. Banyak manfaat yang diberikan matahari dengan perannya sebagai pusat tata surya.

Semoga dengan uraian di atas tentang lapisan matahari dan manfaat matahari dapat menambah wawasan kita semua. Sebenarnya masih banyak sekali manfaat dari matahari. Semoga yang sedikit bisa bermanfaat. Jangan lupa mampir untuk menambah wawasan mengenai ciri-ciri planet yang juga harus kita ketahui.

Baca Juga Artikel Lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *